Dikabarkan Mutasi Pejabat Jelang Pilkada, Plt. Bupati Mimika Bisa Kena Sanksi Pidana

    Dikabarkan Mutasi Pejabat Jelang Pilkada, Plt. Bupati Mimika Bisa Kena Sanksi Pidana
    Photo : Gedung Pemkab Mimika

    JABAR - Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Mimika, Johannes Rettob, baru-baru ini telah melakukan mutasi jabatan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Mimika. 

    Menurut kabar beredar kebijakan mutasi tersebut diduga tanpa disertai adanya Surat Keputusan Bupati maupun izin dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atas jabatan tersebut. 

    Selain itu beredar kabar juga bahwa Plt Bupati akan memutasi pejabat untuk jabatan Asisten dan Sekretaris Daerah.

    Sebelumnya, saat Eltinus Omaleng menjabat Bupati Mimika Definitif hingga September 2023, Kepala BPKAD Mimika ditunjuk berdasarkan SK Bupati, selaku Pejabat Pembina Kepegawaian.

    Dugaan pelanggaran administrasi tersebut pun telah dikonfirmasikan kepada Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Aang Witarsah Rofik.

    Saat ditemui wartawan di kantornya pada Senin (1/7) Aang mengatakan berdasarkan data persuratan, tidak ada permohonan pergantian pejabat dan persetujuan dari Direktorat Otonomi Daerah Papua. 

    “Berdasarkan informasi dari Pejabat Kepala BKD Kabupaten Mimika, tidak ada pergantian pejabat, ” ucap Aang.

    Sebagai informasi, berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, kepala daerah atau pejabat kepala daerah yang melakukan mutasi atau penggantian pejabat menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada), bisa dikenai sanksi pidana. 

    “Pejabat yang melanggar ketentuan Pasal 71 ayat (2) atau Pasal 162 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600.000, 00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp6.000.000, 00 (enam juta rupiah), ” demikian bunyi pasal 190 Undang Undang Pilkada. 

    Larangan mutasi ini berlaku 6 (enam) bulan, terhitung sebelum penetapan pasangan calon kepala daerah oleh KPU RI. 

    Pasal 71 ayat (2) Undang Undang Pilkada juga mengatur, bahwa kepala daerah dapat mengganti pejabat 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai akhir masa jabatannya, kecuali mendapatkan persetujuan tertulis dari menteri. 

    Sementara itu, di Pasal 162 ayat (3) ditegaskan, bahwa kepala daerah yang ingin melakukan mutasi atau penggantian pejabat dalam kurun waktu tersebut harus memperoleh persetujuan tertulis dari menteri. 

    Dalam hal ini, menteri yang dimaksud adalah Menteri Dalam Negeri, sebagaimana termaktub dalam Pasal 9 ayat e Permendagri No.74 tahun 2016.

    "Pelaksana Tugas Gubernur, Pelaksana Tugas Bupati, dan Pelaksana Tugas Walikota mempunyai tugas dan wewenang: melakukan pengisian dan penggantian pejabat berdasarkan Perda Perangkat Daerah setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri, " bunyi Permendagri tersebut.

    Selain itu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI juga sudah menegaskan, kepala daerah dilarang mengganti pejabat menjelang Pilkada 2024, terhitung sejak 22 Maret 2024 lalu. 

    “Dalam rangka pencegahan pelanggaran dan sengketa proses serta memastikan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024 yang demokratis dan berintegritas, demi menjamin konsistensi kepastian hukum, serta proses penyelenggaraan pemilihan yang efektif dan efisien, ” demikian keterangan tertulis Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, pada Minggu (7/4/2024) lalu.

    Bawaslu RI juga telah menyampaikan ketentuan itu kepada Menteri Dalam Negeri, sebagai pihak yang mengoordinasikan para kepala daerah, melalui surat bernomor 438/PM/K1/03/2024 yang ditembuskan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. 

    “Bawaslu mengimbau kepada Menteri Dalam Negeri, untuk memastikan tidak terdapat penggantian pejabat, baik oleh Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Wali Kota atau Wakil Wali Kota, maupun penjabat Gubernur atau Penjabat Bupati/Wali Kota 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan akhir masa jabatan, kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Menteri terhitung sejak tanggal 22 Maret 2024, ” urai Bagja. 

    Sesuai jadwal, KPU RI baru akan melakukan penetapan pasangan calon kepala daerah pada 22 September 2024, sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pilkada 2024.***(Fr/Red)

    pilkada mimika mimika plt bupati mimika sanksi pidana kpu ri
    Suferi

    Suferi

    Artikel Sebelumnya

    Polda Jabar Buka Nomor Hotline Untuk Penanganan...

    Artikel Berikutnya

    Mutasi Pejabat Jelang Pilkada, Plt. Bupati...

    Berita terkait

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi sinergitas TNI-Polri yang telah berhasil membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens
    Sat Brimob Polda  Jabar Amankan Kantor KPU dan  Bawaslu Saat Masa Kampanye Dalam Rangka Pilkada 2024
    POLRI SIAP AMANKAN PESTA DEMOKRASI PILKADA SERENTAK 2024 DI JAWA BARAT : BEDA PILIHAN TETAP BERSAUDARA
    Polda Jabar laksanakan Apel Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029 di Wilayah Hukum Polda Jabar
    BHAYANGKARI BAGIKAN BANTUAN SOSIAL DALAM RANGKA PERINGATAN HARI KESATUAN GERAK BHAYANGKARI KE-72 TAHUN 2024
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi sinergitas TNI-Polri yang telah berhasil membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens
    Susi Pudjiastuti Ucap Terima Kasih ke TNI-Polri yang Bebaskan Kapten Philip dari KKB
    Kapolda Jabar Kunker dan Jalin Silaturahmi Kamtibmas dengan Tokoh Agama dan Masyarakat di Karawang
    Sat Brimob Polda  Jabar Amankan Kantor KPU dan  Bawaslu Saat Masa Kampanye Dalam Rangka Pilkada 2024
    POLRI SIAP AMANKAN PESTA DEMOKRASI PILKADA SERENTAK 2024 DI JAWA BARAT : BEDA PILIHAN TETAP BERSAUDARA
    Rangkaian  Acara Petra Fun Fest Meriahkan HUT YPK Petra Kediri ke 75 Tahun
    Mutasi PNS Ditentang Kemendagri, Johannes Rettob Terancam Diskualifikasi
    POLDA JABAR BERHASIL UNGKAP KASUS TINDAK PIDANA MERINTANGI PENYIDIKAN
    Program Bakti Sosial Bid Propam Polda Jabar di Panti Asuhan Rumah Yatim dan Duafa Ar Rifqi
    Gus Ahmad Suhadi : Campur Tangan Jokowi Di Hari Peringatan Santri Nasional

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Bhabinkamtibmas Polsek Telagasari Sampaikan Himbauan Kenakalan Remaja Kepada Masyarakat 
    Polresta Cirebon Gelar Doa Bersama dan Yasinan Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024
    Bhabinkamtibmas Ajak Warga Purwadana Jaga Pilkada Damai melalui Giat Cooling System

    Tags